Menjelajah Goa Purba Tewet: Petualangan Epik di Hutan Kalimantan

Menjelajah Goa Purba Tewet: Petualangan Epik di Hutan Kalimantan

Sudah lama kami tidak berbagi cerita perjalanan, dan kali ini kami kembali dengan kisah menegangkan menjelajahi goa purba di jantung hutan Kalimantan.

Dalam perjalanan ini, saya berkesempatan menyaksikan salah satu peninggalan sejarah berupa lukisan goa yang diperkirakan berusia 10.000 tahun. Mari simak cerita lengkapnya.

Awal Perjalanan: Inspirasi dari Buku

Segalanya berawal dari racun manis buku INDONESIA, The World Treasure karya Ebbie Vebri Andrian yang baru sampai di tangan saya.

Dalam buku tersebut, saya menemukan referensi tentang Goa Tewet di Sangkulirang, yang kebetulan dekat dengan tempat tugas saya. Dengan tekad kuat untuk mengeksplorasi, saya memutuskan untuk segera merencanakan perjalanan ini.

Perjalanan Menuju Goa Tewet

Perjalanan dimulai dari Sangatta, yang berjarak sekitar 7-8 jam perjalanan darat dari Balikpapan. Dari Sangatta, saya menyetir sendiri menuju Desa Hambur Batu, yang terletak di tepi Sungai Bengalon, arah Muara Wahau. Jalan menuju Hambur Batu relatif baik, meski ada beberapa titik longsor yang harus diwaspadai.

Setelah 2,5 jam perjalanan, saya tiba di Hambur Batu dan segera mencari perahu untuk menyeberang sungai menuju Goa Tewet. Beruntung, saya bertemu Pak Iyan, pemilik perahu yang bersedia mengantar saya ke tujuan.

Kami berangkat sekitar pukul 13.30, hanya berdua dengan motoris perahu ketinting. Selama perjalanan, saya disambut oleh pemandangan luar biasa: hutan Kalimantan yang lebat, burung rangkong yang melintas, kera-kera yang berteriak di kejauhan, bahkan sesekali buaya yang tiba-tiba muncul di permukaan air. Perjalanan perahu berlangsung sekitar 2,5 jam sebelum akhirnya kami tiba di goa pertama.

Baca Juga:  7 Tempat Wisata Terbaik di Belanda yang Wajib Anda Kunjungi

Mendaki ke Goa Tewet

Setelah tiba di dekat goa, kami harus melanjutkan perjalanan dengan trekking. Jalan menuju Goa Tewet cukup menantang, dengan medan terjal dan licin karena hujan baru saja turun.

Perjalanan yang awalnya diperkirakan hanya 10 menit ternyata memakan waktu hampir 40 menit, penuh dengan tanjakan curam yang harus didaki dengan bantuan akar-akar pohon dan batu-batu besar.

Sayangnya, di tengah pendakian, sandal saya putus, sehingga saya harus melanjutkan perjalanan tanpa alas kaki. Medan yang licin dan berbatu semakin memperberat perjalanan, tetapi tekad saya untuk melihat goa dan lukisan purbanya mengalahkan rasa lelah.

Keindahan Goa Tewet dan Lukisan Purba

Akhirnya, kami tiba di Goa Tewet, goa yang cukup kecil dengan lebar sekitar 6 meter dan kedalaman 3 meter. Saya langsung mencari lukisan tangan purba yang terkenal, namun sayangnya banyak dari gambar-gambar tersebut tampak tertutup oleh debu atau kotoran yang lengket di dinding goa, mungkin karena kelembapan musim hujan.

Meskipun kecewa tidak bisa melihat lukisan dengan jelas, pemandangan sekitar goa dan suasana yang mistis membuat perjalanan ini tetap berkesan. Tidak jauh dari Goa Tewet, terdapat goa lain yang lebih besar dengan lebar sekitar 50 meter, meskipun tidak sedalam goa pertama.

Dari atas tebing di dekat goa ini, saya bisa melihat hamparan hutan Bengalon yang seolah tak berbatas, menawarkan pemandangan yang sangat indah.

Baca Juga:  Pulau Bunaken, Keindahan Dunia Alam Bawah Laut Manado

Kembali ke Desa Hambur Batu

Setelah berfoto dan beristirahat sejenak, kami memutuskan untuk kembali ke perahu. Turun dari tebing ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan, dengan jalur yang licin dan berbahaya.

Saya beberapa kali hampir terjatuh dan harus ditahan oleh pemandu untuk menjaga keseimbangan. Tepat pukul 18.15, kami akhirnya kembali ke perahu dan memulai perjalanan pulang.

Perjalanan kembali ke Desa Hambur Batu pada malam hari memberikan pengalaman yang tak kalah menarik. Di bawah langit malam yang dihiasi ribuan bintang, kami menyusuri sungai dengan perahu kecil, dikelilingi oleh suara hutan yang mulai tenang.

Refleksi Perjalanan: Apakah Seimbang dengan Usaha?

Setelah 13 jam perjalanan yang melibatkan trekking, berperahu, dan mendaki, saya akhirnya tiba kembali di Hambur Batu dengan perasaan campur aduk. Apakah perjalanan yang melelahkan ini sebanding dengan keindahan dan pengalaman yang didapat? Waktu yang akan menjawabnya.

Namun satu hal yang pasti, petualangan ini telah memberikan saya kenangan yang tak terlupakan dan semakin menguatkan kecintaan saya pada alam dan sejarah.

Jika Anda mencari petualangan penuh tantangan di Kalimantan, menjelajahi Goa Tewet bisa menjadi pilihan yang tepat. Pastikan Anda mempersiapkan fisik dan mental, karena medan yang ditempuh tidaklah mudah. Tapi, percayalah, pemandangan dan pengalaman yang Anda dapatkan akan membuat semua usaha terasa sepadan.

Baca Juga:  Pulau Panjang, Permata Tersembunyi di Aceh Singkil yang Wajib Dieksplor